Tagged: Indonesia

Apa kabar nya HP China ?

GadgetsWah sudah lama sekali tidak mendengar kabar handphone lokal alias hp china yang dulu sempat rutin saya update di blog ini. Mulai dari awal punya gadget china merek SPC, Beyond, IMO, dsb nya. Mungkin saat itu memang booming hp hp keluaran china dengan harga yang miring.

Nowadays alias sekarang ini sepertinya banyak sekali merek merek ponsel china yang sudah tidak kelihatan lagi di pasaran. Istilahnya rontok dalam berjuang di persaingan gadget indonesia. Mungkin karena terlalu banyak vendor yang mengluarkan macem macem china phone, menyebabkan konsumsi telepon genggam di indonesia semakin bersaing. Otomatis vendor yang mempunyai produk bagus dan sysytem marketing yang handal lah yang masih bisa bertahan sampai saat ini.

Sebut saja merek seperti Beyond, Cross, IMO saat ini masih bisa banyak ditemui produknya. Dan sepertinya terjadi perubahan arah sysytem operasi pada produk prodyk mereka. Sperti kita tahu, Android mulai menyebar bak virus di Indonesia khusus nya. Semua merek ponsel hampir pasti mengeluarkan gadget baru mereka dengan system operasi android.

Tentu saja hal ini makin menguntung kan bagi konsumen. Dengan banyaknya produk terbaru dengan system modern, makin membuat konsumen belajar keluar dari pakem gadget “kuno”.

Saya sudah kangen ngoprek gadget gadget yang beredar di indonesia lagi nih, kapan ya bisa mulai lagi hehehe…we will see later :P

Maksimalkan UKM, Indonesia Cloud Gandeng Dell

JAKARTA – PT Indonesian Cloud  menggandeng vendor PC Dell untuk menyediakan layanan cloud computing (Komputasi awan) yang bertujuan menggarap pasar Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

“Kami menggandeng Dell untuk menyediakan layanan Public Cloud dan Private Cloud bagi UKM. Sebentar lagi kerjasama akan diumumkan dan pada tahun depan mulai komersial. Ditargetkan ada 150 ribu UKM yang bisa digaet,” ungkap Direktur Utama Indonesian Cloud Teguh Prasetya. di Jakarta, Rabu (27/10).

Indonesian Cloud sendiri adalah perusahaan yang dimiliki oleh TRG Investama.
 
Sebelumnya, perusahaan ini menggandeng Institut Teknologi Bandung untuk melakukan riset tentang konten-konten spesifik berkaitan dengan cloud computing. Dana Rp10 miliar digelontorkan untuk program tersebut.
 
Diungkapkannya, pasar komputasi awan untuk untuk UKM sangat terbuka lebar karena biasanya memiliki dua hingga tiga orang karyawan untuk mengurusi sistem Teknologi Informasi (TI).
 
“Mereka tidak ada waktu untuk mengurusi TI secara maksimal. Nantinya kita akan tawarkan Platform as Services, Software as services, dan Infrastructure as service untuk meningkatkan daya saingnya,” katanya.
 
Untuk diketahui, dari sisi jenis layanan, Cloud Computing, terbagi dalam 3 yaitu Software as a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS) dan Infrastructure as a Service (IaaS). Sementara dari sifat jangkauan layanan, terbagi menjadi Public Cloud, Private Cloud dan Hybrid Cloud.
  
Service Engagement Manager Dell Indonesia Arwinto Nugroho mengungkapkan betuk kerjasama dengan penyedia layanan cloud (Cloud Provider) lokal ini adalah dalam bentuk konsultasi, penyediaan hardware, dan software.

“Dell telah beraliansi dengan banyak Cloud Provider. Kami bukan pemain baru di bisnis ini. Bahkan tak lama lagi ada mini cloud hasil kerjasama dengan Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang emudahkan pencari kerja meng-update portfolio kerja melalui balai-balai kerja yang ada di Indonesia,” katanya.

“Pasar private cloud di Indonesia akan tumbuh pesat dalam kurun waktu satu hingga dua tahun mendatang, sedangkan public cloud baru aka tumbuh pesat lima tahun mendatang,” kata Marketing Director Dell Indonesia Arif Darmawan.

“Hal ini karena momentum dan adopsi virtualisasi sangat cepat di perusahaan-perusahaan besar di  Indonesia. Bagi perusahaan, komputasi awan harus dijalankan karena ini suatu perjalanan dari evolusi. Dell siap memaksimalkan kesempatan ini bagi layanan komputasi awan yang dimilikinya,” tegasnya. (tyo)

Akhir Pekan Bandung Gelar Even Game ‘Indonesia Bermain’

BANDUNG – Akhir pekan ini, tepatnya Sabtu 22 dan Minggu 23 Oktober 2011, para gamer akan dimanjakan ketika datang ke Bandung, Jawa Barat.

Sebab, di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB akan disulap menjadi area bermain raksasa dengan dihelatnya event Indonesia Bermain. Event ini menyediakan hampir 400 permainan manual dan digital yang siap dicoba oleh masyarakat umum, khususnya anak muda yang suka game.
 
Indonesia Bermain yang mengusung tema Indonesia Bermain, “when playing is good for your life!” digagas game developer Agate Studio dan Kummara. Game yang dihadirkan meliputi 150 Boardgames dan Cardgames, 150 Digital dan Mobile Games, 25 Game Developer, 15 Game Publisher, 50 PC, 10 console, dan 6 Abox.
 
Selain itu, Indonesia Bermain juga menyajikan pameran permainan yang diikuti 35 stan game lokal, nasional, dan internasional. Ajang ini juga menampilkan playground, konferensi, dan kompetisi. Di area ekshibisi dan playground akan ditampilkan berbagai produk game dan bermacam potensinya.
 
Ketua Indonesia Bermain Eko Nugroho menjelaskan, Indonesia Bermain bertujuan mengubah citra yang melekat pada kata “bermain” yang selama ini cenderung dimaknai negatif. Sehingga banyak produk permainan yang mengusung predikat edukasi supaya terhindar dari stigma negatif tersebut.
 
Dengan menjadi positifnya citra bermain diharapkan bisa tumbuh kesadaran bahwa bermain bisa menghasilkan potensi dan kreativitas.

“Kita ingin angkat citra bermain menjadi positif. Lewat bermain semangat kreatif bisa muncul sehingga menumbuhkan industri permainan,” kata Eko, dalam jumpa pers di Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/10/2011).
 
Karena citra negatif yang melekat pada istilah bermain itulah selama ini industri permainan di Indonesia kurang tumbuh. Padahal, sebut Eko, seorang developer game di Indonesia bisa menghasilkan USD2 ribu per bulannya dari produksi mainan digital. Sayangnya, produknya hanya dipasarkan ke luar negeri.

 “Market lokalnya masih kurang,” ujarnya.

Maka lewat even Indonesia bermain, lanjutnya, masyarakat umum bukan hanya dikenalkan kepada berbagai jenis permainan. Tetapi mereka juga bisa bermain interaktif lewat ratusan game yang tersedia. Masyarakat juga akan mendapat pencerahan seputar potensi yang tersimpan dalam suatu permainan lewat konferensi yang dipresentasikan berbagai pakar dari pengusaha dan berbagai universitas.
 
Eko menyebutkan beberapa pakar yang akan berbagi ilmu tentang bermain di antaranya Aidil Akbar Madjid (seorang financial planner), Arief Budiman (Managing Director PT Petakumpet Creative Network), Irzan Nurman (seorang doctorpreneur), dan lainnya.

Ada pula tokoh yang berkecimpung dalam dunia pengembangan game seperti Bullitt Sesariza (Direktur PT Logika Interaktif, perusahaan yang memproduksi A-Box dan Mystery of Batavia), Intan Rizky Mutiaz (Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB), dan Ary Setijadi Prihatmanto (Ketua Program Studi S2 Media Digital dan  Teknologi Game ITB).
 
Eko menambahkan, Indonesia Bermain diharapkan bisa menarik 10.000 pengunjung selama dua hari event digelar. Harga tiket masuk ke Indonesia Bermain Rp10.000. Dengan tiket tersebut, Eko menjamin pengunjung bisa main sepuasnya. (tyo)