Tagged: JAKARTA

Maksimalkan UKM, Indonesia Cloud Gandeng Dell

JAKARTA – PT Indonesian Cloud  menggandeng vendor PC Dell untuk menyediakan layanan cloud computing (Komputasi awan) yang bertujuan menggarap pasar Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

“Kami menggandeng Dell untuk menyediakan layanan Public Cloud dan Private Cloud bagi UKM. Sebentar lagi kerjasama akan diumumkan dan pada tahun depan mulai komersial. Ditargetkan ada 150 ribu UKM yang bisa digaet,” ungkap Direktur Utama Indonesian Cloud Teguh Prasetya. di Jakarta, Rabu (27/10).

Indonesian Cloud sendiri adalah perusahaan yang dimiliki oleh TRG Investama.
 
Sebelumnya, perusahaan ini menggandeng Institut Teknologi Bandung untuk melakukan riset tentang konten-konten spesifik berkaitan dengan cloud computing. Dana Rp10 miliar digelontorkan untuk program tersebut.
 
Diungkapkannya, pasar komputasi awan untuk untuk UKM sangat terbuka lebar karena biasanya memiliki dua hingga tiga orang karyawan untuk mengurusi sistem Teknologi Informasi (TI).
 
“Mereka tidak ada waktu untuk mengurusi TI secara maksimal. Nantinya kita akan tawarkan Platform as Services, Software as services, dan Infrastructure as service untuk meningkatkan daya saingnya,” katanya.
 
Untuk diketahui, dari sisi jenis layanan, Cloud Computing, terbagi dalam 3 yaitu Software as a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS) dan Infrastructure as a Service (IaaS). Sementara dari sifat jangkauan layanan, terbagi menjadi Public Cloud, Private Cloud dan Hybrid Cloud.
  
Service Engagement Manager Dell Indonesia Arwinto Nugroho mengungkapkan betuk kerjasama dengan penyedia layanan cloud (Cloud Provider) lokal ini adalah dalam bentuk konsultasi, penyediaan hardware, dan software.

“Dell telah beraliansi dengan banyak Cloud Provider. Kami bukan pemain baru di bisnis ini. Bahkan tak lama lagi ada mini cloud hasil kerjasama dengan Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang emudahkan pencari kerja meng-update portfolio kerja melalui balai-balai kerja yang ada di Indonesia,” katanya.

“Pasar private cloud di Indonesia akan tumbuh pesat dalam kurun waktu satu hingga dua tahun mendatang, sedangkan public cloud baru aka tumbuh pesat lima tahun mendatang,” kata Marketing Director Dell Indonesia Arif Darmawan.

“Hal ini karena momentum dan adopsi virtualisasi sangat cepat di perusahaan-perusahaan besar di  Indonesia. Bagi perusahaan, komputasi awan harus dijalankan karena ini suatu perjalanan dari evolusi. Dell siap memaksimalkan kesempatan ini bagi layanan komputasi awan yang dimilikinya,” tegasnya. (tyo)

Manajemen Vmware untuk Portofolio Era Cloud Computing

JAKARTA – VMware mengumumkan tiga rangkaian produk untuk meringankan dan mengotomatisasikan manajemen TI.

Ketiga rangkaian itu adalah versi baru dari VMware vCenter Operations serta dua produk baru yakni VMware vFabric Application Management dan VMware IT Business Management.

“Ketika organisasi TI menerapkan Awan privat dan hibrida, pendekatan manajemen TI tradisional dengan sistem yang terpisah-pisah secara fisik dan disiplin manajemen yang saling terlepas tidak bisa lagi mengejar kecepatan langkah dan skala dari operasional TI modern,” kata Boaz Chalamish, Senior Vice President dan General Manager, Enterprise Management VMware, seperti dilansir melalui keterangan resminya, Selasa (25/10/2011).

VMware vSphere sudah membantu transformasi data center di ribuan perusahaan, menyederhanakan banyak sekali fungsi manajemen inti dengan membawanya ke dalam platform virtualisasi.

Filosofi manajemen VMware adalah terus menghilangkan kompleksitas di seluruh area manajemen TI –infrastruktur, aplikasi dan bisnis TI dengan cara menanamkan dan mengintegrasikan seluruh fungsi manajemen dalam platformnya.

“Para pelanggan yang berasal dari pasar modal memiliki kebutuhan keamanan, kinerja teknologi dan keandalan platform yang unik dan paling ketat. Tuntutan mereka terhadap solusi Awan lebih tinggi daripada pelanggan dari luar industri ini, khususnya dalam hal keamanan informasi, kemampuan mengelola data berjumlah sangat besar, menjalankan aplikasi berkinerja tinggi dan keandalan koneksi dengan pihak lain,” kata  Stanley Young, CEO, NYSE Technologies.

VMware vCenter Operations Management Suite
Pada Maret 2011 VMware menyediakan VMware vCenter Operations  untuk menyederhanakan dan mengotomatisasikan operasional dengan cara mengintegrasikan manajemen kinerja, kapasitas dan konfigurasi.

Fungsi ini membantu pelanggan menyediakan infrastruktur dengan ukuran yang tepat, sekaligus menangani masalah-masalah kinerja akibat perubahan konfigurasi.

Tidak hanya itu,  vCenter Operations Management Suite juga dilengkapi dengan fungsi untuk mengenali aplikasi baru yang secara otomatis menemukan dan memetakan hubungan dan ketergantungan antar aplikasi dan komponen infrastruktur pendukungnya.

vFabric Application Management Suite
Peralihan ke komputasi Awan dan semakin tingginya tuntutan aplikasi mengharuskan organisasi mengkaji ulang bagaimana cara mereka mengembangkan dan mengelola aplikasi. Hal inilah yang mendorong model operasi aplikasi yang terkonvergensi, seperti “DevOps.”

vFabric Application Management Suite kini dilengkapi dengan dua solusi baru yang mengintegrasikan berbagai disiplin aplikasi untuk memadukan dan merampingkan aktivitas operasional dan pengembangan.

Kedua solusi ini mendukung pendekatan “active application management” yang bisa membantu TI memenuhi kebutuhan bisnis terhadap perubahan aplikasi, sekaligus menjaga kinerja dan ketersediaan aplikasi dalam lingkungan yang dinamis secara lebih efisien.

VMware IT Business Management Suite

VMware memperkenalkan IT Business Management Suite, yang dikembangkan dari akuisisi Digital Fuel oleh VMware pada Juni 2011. Solusi ini memberikan semua hal yang dibutuhkan CIO untuk mengoptimalkan nilai bisnis dari investasi TI, sekaligus mengkomunikasikan nilai tersebut dengan bahasa yang dimengerti para pebisnis.

Solusi ini akan terdiri dari tiga modul: IT Finance Manager, IT Service Level Manager dan IT Vendor Manager.  Ketiganya akan mengumpulkan data dari berbagai sumber finansial, lalu menerapkan analisis dan pemodelan untuk menyajikan satu tampilan biaya modal, operasional dan layanan TI dengan ukuran-ukuran dan laporan-laporan yang berarti. (tyo)

Penggunaan Eco Teknologi untuk Bersihkan Limbah KBT

JAKARTA – Sekarang ini banyak limbah sampah maupun limbah cair yang berasal dari rumah tangga menghambat saluran air di Kanal Banjir Timur. Untuk mengatasi mampetnya saluran air di KBT, Unit Pelaksana Teknis (UPT) KBT Dinas Pekerja Umum (PU) akan menerapkan teknologi pengolahan limbah dengan tumbuhan atau disebut dengan Eco Teknologi.

“Sistem Eco Teknologi ini menggunakan tumbuh-tumbuhan seperti teratai yang berfungsi menjadi sarana penyaring limbah sebelum mengalir ke KBT”, kata Sarimuda, kepala UPT KBT Dinas PU DKI Jakarta kepada wartawan, Senin (24/10/2011).

Teknis penggunaan sistem Eco Teknologi ini dilakukan dengan cara membuat kolam kecil dengan minimal luas 150 meter persegi di setiap saluran penghubung. Rencananya kolam tersebut akan dibangun sebanyak 19 saluran penghubung kecil dan besar.

“Saat ini tingkat pencemaran air yang paling parah ada pada saluran penghubung kali Cipinang dan itu akan menjadi prioritas kami,”. Imbuhnya.

Sarimuda juga menambahkan, anggaran mengenai kolam saring Eco Teknologi ini akan dimasukkan ke dalam rancangan APBD tahun 2012, tetapi ia juga masih belum tahu pasti estimasi biaya yang akan dikeluarkan. (tyo)