JAKARTA – Sekarang ini banyak limbah sampah maupun limbah cair yang berasal dari rumah tangga menghambat saluran air di Kanal Banjir Timur. Untuk mengatasi mampetnya saluran air di KBT, Unit Pelaksana Teknis (UPT) KBT Dinas Pekerja Umum (PU) akan menerapkan teknologi pengolahan limbah dengan tumbuhan atau disebut dengan Eco Teknologi.
“Sistem Eco Teknologi ini menggunakan tumbuh-tumbuhan seperti teratai yang berfungsi menjadi sarana penyaring limbah sebelum mengalir ke KBT”, kata Sarimuda, kepala UPT KBT Dinas PU DKI Jakarta kepada wartawan, Senin (24/10/2011).
Teknis penggunaan sistem Eco Teknologi ini dilakukan dengan cara membuat kolam kecil dengan minimal luas 150 meter persegi di setiap saluran penghubung. Rencananya kolam tersebut akan dibangun sebanyak 19 saluran penghubung kecil dan besar.
“Saat ini tingkat pencemaran air yang paling parah ada pada saluran penghubung kali Cipinang dan itu akan menjadi prioritas kami,”. Imbuhnya.
Sarimuda juga menambahkan, anggaran mengenai kolam saring Eco Teknologi ini akan dimasukkan ke dalam rancangan APBD tahun 2012, tetapi ia juga masih belum tahu pasti estimasi biaya yang akan dikeluarkan. (tyo)